FORTIFIKASI

Fortifikasi merupakan sebuah kata yang mungkin masih asing bagi sebagian orang namun memiliki peran penting dalam meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat. Fortifikasi didefinisikan sebagai penambahan satu atau lebih zat gizi ke dalam bahan pangan, dengan tujuan untuk:

  1. Mencegah defisiensi mikronutrien: Kekurangan mikronutrien, seperti vitamin dan mineral, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, gondok, dan rabun senja. Fortifikasi membantu mengatasi masalah ini dengan menambahkan zat gizi yang dibutuhkan tubuh ke dalam makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.
  1. Meningkatkan kualitas gizi masyarakat: Fortifikasi bukan hanya tentang mencegah defisiensi, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas gizi secara keseluruhan. Dengan menambahkan zat gizi penting ke dalam bahan pangan, fortifikasi membantu masyarakat mendapatkan asupan gizi yang lebih seimbang dan optimal.
  1. Memperkuat ketahanan pangan: Fortifikasi dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dengan menyediakan akses ke makanan bergizi bagi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang tua. Hal ini dapat membantu mengurangi angka stunting dan gizi buruk.

Contoh fortifikasi di Indonesia:

Beberapa contoh bahan pangan yang difortifikasi di Indonesia antara lain:

  • Garam beryodium: Mencegah defisiensi yodium yang dapat menyebabkan gondok dan kretinisme.
  • Tepung terigu berzat besi: Mencegah anemia gizi besi yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan penurunan daya tahan tubuh.
  • Minyak goreng bervitamin A: Membantu menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Manfaat fortifikasi:

  • Efektif: Fortifikasi merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan asupan mikronutrien pada populasi besar.
  • Berkelanjutan: Fortifikasi dapat dilakukan secara berkelanjutan dan tidak memerlukan perubahan besar dalam kebiasaan makan masyarakat.
  • Terjangkau: Fortifikasi merupakan cara yang relatif murah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Tantangan fortifikasi:

  • Pemantauan: Diperlukan sistem pemantauan yang efektif untuk memastikan bahwa fortifikasi dilakukan dengan benar dan aman.
  • Edukasi: Masyarakat perlu diedukasi tentang manfaat fortifikasi dan cara memilih produk fortifikasi yang berkualitas.

Referensi :

Setyaningrum C.H.,  Fernandez I.E., dan Nugrahedi R.P.Y., 2017. FORTIFIKASI GUAVA (Psidium guajava L.) JELLY DRINK DENGAN ZAT BESI ORGANIK DARI KEDELAI (Glycine max L.) DAN KACANG HIJAU (Vigna radiate L.). Jurnal Argoteknologi. 11(1):10-16

Related Post

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Website Official : ittelkom-pwt.ac.id

Website PMB : pmb.ittelkom-pwt.ac.id

Negara : Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Scroll to Top